FAKIR MISKIN DALAM ZAKAT
Assalamualaikum,
Ustadz, mencari orang yang fakir & miskin di wilayah Denpasar yang sesuai dengan definisi dalam kitab fiqih kayaknya agak susah, mengingat kebanyakan mereka masih terbilang mampu di banding sebagian saudara kita yang berada di jawa.
Pertanyaan :
1. Masih berhak kah mereka menerima zakat, mengingat mereka orang yg tergolong miskin di lingkungannya ..?
2. Bolehkah kita naqluz zakat...?
3. Bagaimana solusinya?
Note; mereka tergolong miskin di lingkungannya, akan tetapi ketika di bandingkan dgn sebagian saudara kita yg di jawa maka mereka tergolong cukup
Matur nuwun
Wassalam, Hormat kaulo : M. Syuhada Denpasar Bali
Jawab :
1. Mereka masih berhak menerima zakat, dengan catatan menurut pandangan Fiqih mereka masih di kategorikan kelompok miskin atau Faqir (bukan fakir atau miskin menurut lingkungan mereka) atau mempunyai sifat-sifat yang melekat pada Ashnaf Tsamaniyah.
Definisi Faqir dan Miskin ikuti Uraian berikut :
FAKIR : adalah orang yang tidak punya harta atau pekerjaan sama sekali dari kerjaan halal, atau punya harta atau pekerjaan tapi tidak mencukupi, dalam gambaran hasilnya itu kurang dari 50% dari kebutuhan. Contoh, 1 hari kebutuhan 10 ribu , dia punya uang atau penghasilan tapi dibawah 5 ribu atau tidak punya harta atau kerjaan yang halal sama sekali.
Definisi MISKIN menurut Imam al-Ghazali lebih simple :
3. Bagaimana solusinya?
Note; mereka tergolong miskin di lingkungannya, akan tetapi ketika di bandingkan dgn sebagian saudara kita yg di jawa maka mereka tergolong cukup
Matur nuwun
Wassalam, Hormat kaulo : M. Syuhada Denpasar Bali
Jawab :
1. Mereka masih berhak menerima zakat, dengan catatan menurut pandangan Fiqih mereka masih di kategorikan kelompok miskin atau Faqir (bukan fakir atau miskin menurut lingkungan mereka) atau mempunyai sifat-sifat yang melekat pada Ashnaf Tsamaniyah.
Definisi Faqir dan Miskin ikuti Uraian berikut :
FAKIR : adalah orang yang tidak punya harta atau pekerjaan sama sekali dari kerjaan halal, atau punya harta atau pekerjaan tapi tidak mencukupi, dalam gambaran hasilnya itu kurang dari 50% dari kebutuhan. Contoh, 1 hari kebutuhan 10 ribu , dia punya uang atau penghasilan tapi dibawah 5 ribu atau tidak punya harta atau kerjaan yang halal sama sekali.
فقه العبادات - شافعي - (ج 1 / ص 655)
الفقير : هو من لا مال له أصلا ولا كسب من حلال أو له مال أو كسب دون أن يكفيه أي من ذلك بأن كان أقل من نصف الكفاية
الفقير : هو من لا مال له أصلا ولا كسب من حلال أو له مال أو كسب دون أن يكفيه أي من ذلك بأن كان أقل من نصف الكفاية
MISKIN : yaitu orang yang punya harta atau pekerjaan atau keduanya dari harta yang mencukupinya itu kira2 50% sampai 90% dari kebutuhannya.
misalkan kebutuhan seharinya itu 100 ribu,tapi harta / kerjaannya hanya dapat gaji 50 -90 ribu saja.
misalkan kebutuhan seharinya itu 100 ribu,tapi harta / kerjaannya hanya dapat gaji 50 -90 ribu saja.
المسكين : هو من له مال أو كسب أو كلاهما معا مما يكفيه بمقدار خمسين إلى تسعين في المائة من حاجياته
Juga di Taqrirot
sadidah Hal. 423
الفقير : وهو الذي ليس له مال ولا كسب أصلا، أو له كسب أو مال لايقع من كفايته: مطعما وملبسا ومسكنا، بأن يحصل من نصف مايكفيه
مثاله: يحتاج في الشهر ٥٠٠ ريال، ويحصل أقل من ٢٥٠ ريالا
المسكين: وهو الذي له مال أو كسب يقع موقعا من كفايته ولايكفيه، بأن يحصل فوق نصف ما يكفيه
مثاله: يحتاج في الشهر ٥٠٠ ريال ويحصل ٤٠٠ ريال. "التقريرات السديدة. ص: ٤٢٣"
مثاله: يحتاج في الشهر ٥٠٠ ريال، ويحصل أقل من ٢٥٠ ريالا
المسكين: وهو الذي له مال أو كسب يقع موقعا من كفايته ولايكفيه، بأن يحصل فوق نصف ما يكفيه
مثاله: يحتاج في الشهر ٥٠٠ ريال ويحصل ٤٠٠ ريال. "التقريرات السديدة. ص: ٤٢٣"
Adalah orang yang pemasukan Ekonominya tidak bisa menopang terhadap pengeluarannya,
bisa jadi orang yang mempunyai 1000 Dinar menurut ferspektif Fiqih di hukumi Miskin, sebaliknya orang yang hanya mempunyai kampak dan tali tampar di hukumi mampu (Ghoni)
2. Hukum memindah Zakat keluar dari kampung Muzakki adalah Haram dan tidak mencukupi, kecuali menurut Imam abu Hanifah, Imam Ibnu Ujail, dan Ibnu Sholah dan masih ada yg lain.
Batasan dinamakan naqlu zakat Menurut Ulama' Malikiyah, Qoul Adhar dalam Syafi'iyyah, dan juga Hanabilah adalah : Jika sampai melebihi Jarak masafah Qoshor.
PENGERTIAN NAQLU ZAKAT.
Pengertian naqlu zakat : adalah memberikan zakat pada mustahiq yang tidak berada dalam tempat zakat di waktu wajib zakat, baik mustahiq itu dari penduduk asli tempat itu atau dari lainnya, baik malik memindah zakat dari tempat zakat atau mereka datang setelah waktu wajib zakat ke tempat zakat.
PENGERTIAN BALAD AKHOR
Pengertian tempat lain (mahall akhor) adalah suatu tempat yang diperbolehkan melakukan rukhshoh (Despensasi) bila sudah sampai pada tempat itu. Ini adalah pendapat Imam al-Syarqawi, Atas dasar ini tidak boleh(haram) naqlu zakat pada mustahiq yang berada di luar batas desa.
Imam Ibnu Hajar dalam Kitab At-Tuhfah mentarjih boleh naqlu zakat pada daerah lain yang mendekati balad mal atau balad orang mengeluarkan zakat fitrah sekiranya daerah lain itu menurut urf masih pantas dianggap satu balad dengan balad harta, atau baladul muzakki walaupun daerah lain itu sudah keluar dari tapal batas atau kerumunan pemukimannya.
FOKUS
Pergi setelah mengeluarkan Fitrah Mu'ajjalah.
Jika seorang Muzakki mengeluarkan Zakat fitrah di tempat ia berdomisili (bali : misalnya) sebelum datang waktunya kewajiban zakat, (Tgl 25 misalnya) kemudian pada saat waktu wajibnya zakat tiba (yaitu magribnya malam lebaran) dia berada di daerah lain (Jawa : misalnya), maka terkait apakah zakat yg sdh di keluarkan di bali sdh mencukupi sebagai zakat atau tdk, maja masih terdapat hilaf, menurut AL - AQROB di nyatakan suduh mencukupi, dan tdk di perlukan mengeluarkan lagi.
Dan tentunya Hilaf tersebut jika masih mengacu pada pendapat yg mengatakan Haram Naqlu zakat.
Ulama berbeda pendapat mengenai memindah zakat ke tempat lain, namun mereka sepakat bahwa zakat boleh dipindah ke tempat lain yang ada mustahiqnya jika di wilayahnya sudah tidak ada yang membutuhkan zakat. Menurut ulama Hanafiyah: Makruh memindahkan zakat, kecuali untuk diberikan kepada kerabat yang membutuhkan (sekaligus bernilai sebagai silaturrahim), atau untuk sekelompok jamaah yang lebih membutuhkan daripada warga fakir-miskin setempat, atau untuk kemaslahatan umat Islam, atau dari negara perang ke negara Islam, atau untuk para santri / pelajar, atau mengeluarkan zakat sebelum waktu wajibnya yaitu satu tahun. Maka dalam contoh di atas hukumnya tidak makruh. Syafi’iyah berkata: tidak boleh memindah zakat dari tempat yang ada fakir miskinnya ke tempat lain, bahkan wajib dibagikan ditempatnya setelah mencapai 1 tahun. Jika tidak ada fakir miskinnya maka dipindah ke tempat lain yang ada mustahiqnya. Ulama Malikiyah melarang memindahkan zakat ke tempat lain kecuali jika ada kebutuhan, maka yang mendistribusikan adalah pemerintah (lembaga yang sah) setelah dilakukan penelitian. Ulama Hanabilah juga melarang memindahkan zakat ke tempat lain yang melebihi radius jarak Qashar, tapi wajib diberikan kepada tempat yang ada mustahiqnya dan wilayah sekitarnya yang tidak melebihi jarak Qashar.
Mazhab Hambali juga menjelaskan tidak boleh memindahkan zakat dari daerah dikeluarkannya zakat itu ke daerah lain kecuali sejauh perjalanan yang diperbolehkan shalat qashar (89 km) dan wajib membagi zakat itu di daerah wajib zakat atau daerah yang berdekatan sampai sejauh kurang dari masafatul qasr
bisa jadi orang yang mempunyai 1000 Dinar menurut ferspektif Fiqih di hukumi Miskin, sebaliknya orang yang hanya mempunyai kampak dan tali tampar di hukumi mampu (Ghoni)
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺈﺣﻴﺎﺀ: المسكين ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻟﺎ ﻳﻔﻲ ﺩﺧﻠﻪ ﺑﺨﺮﺟﻪ ﻓﻘﺪ ﻳﻤﻠﻚ ﺃﻟﻒ ﺩﻳﻨﺎﺭ ﻭﻫﻮﻣﺴﻜﻴﻦ, ﻭﻗﺪ ﻟﺎ ﻳﻤﻠﻚ ﺇﻟﺎ ﻓﺄﺳﺎ ﻭﺣﺒﻠﺎ ﻭﻫﻮﻏﻨﻲ, ﻭﺍﻟﻤﻌﺘﺒﺮ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻣﺎ ﻳﻠﻴﻖ ﺑﺎﻟﺤﺎﻝ ﺑﻠﺎ ﺇﺳﺮﺍﻑ ولا ﺗﻘﺘﻴﺮ
بغية المسترشدين ص 217
(مسألة : ج) : وجدت الأصناف أو بعضهم بمحلّ وجب الدفع إليهم ، كبرت البلدة أو صغرت وحرم النقل ، ولم يجزه عن الزكاة إلا على مذهب أبي حنيفة القائل بجوازه ، واختاره كثيرون من الأصحاب ، خصوصاً إن كان لقريب أو صديق أو ذي فضل وقالوا : يسقط به الفرض ، فإذا نقل مع التقليد جاز وعليه عملنا وغيرنا ولذلك أدلة اهـ
وعبارة ب الراجح في المذهب عدم جواز نقل الزكاة ، واختار جمع الجواز كابن عجيل وابن الصلاح وغيرهما ، قال أبو مخرمة : وهو المختار إذا كان لنحو قريب ، واختاره الروياني ونقله الخطابي عن أكثر العلماء ، وبه قال ابن عتيق ، فيجوز تقليد هؤلاء في عمل النفس
الموسوعة الفقهية الكويتية
وَذَهَبَ الْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ فِي الأَْظْهَرِ وَالْحَنَابِلَةُ إِلَى أَنَّهُ لاَ يَجُوزُ نَقْل الزَّكَاةِ إِلَى مَا يَزِيدُ عَنْ مَسَافَةِ الْقَصْرِ
Jadi kalau zakat dipindah dari satu desa ke desa lain
dalam satu kabupaten, itu juga termasuk naqluz zakat namun hukumnya boleh jika
tidak sampai melebihi jarak diperbolehkannya qoshr shalat.
حاشية قليوبي ٣/٢٠٣
قَوْلُهُ: (مَنْعُ نَقْلِ الزَّكَاةِ) الْمُرَادُ بِنَقْلِهَا أَنْ يُعْطَى مِنْهَا مَنْ لَمْ يَكُنْ فِي مَحَلِّهَا وَقْتَ الْوُجُوبِ سَوَاءٌ كَانَ مِنْ أَهْلِ ذَلِكَ _الْمَحَلِّ أَوْ مِنْ غَيْرِهِمْ, وَسَوَاءٌ أَخْرَجَهَا عَنْ الْمَحَلِّ أَوْ جَاءُوا بَعْدَ وَقْتِ الْوُجُوبِ إلَيْهِ. نَعَمْ لَوْ لَمْ يَنْحَصِرْ الْمُسْتَحِقُّونَ فِي الْبَلَدِ جَازَ إعْطَاءُ مَنْ جَاءَهَا بَعْدَ وَقْتِ الْوُجُوبِ. قَالَهُ شَيْخُنَا فَرَاجِعْهُ وَلَوْ خَرَجَ مَعَ الْمُسْتَحِقِّينَ إلَى خَارِجِ الْمَحَلِّ وَدَفَعَهَا لَهُمْ حِينَئِذٍ لَمْ يَمْتَنِعْ, وَخَرَجَ بِالزَّكَاةِ غَيْرُهَا, كَالْكَفَّارَةِ وَالْوَصِيَّةِ وَالنَّذْرِ وَالْوَقْفِ, فَيَجُوزُ النَّقْلُ فِيمَا لَمْ يُخَصَّصْ مِنْهَا. قَوْلُهُ: (مِنْ بَلَدِ الْوُجُوبِ) أَيْ إلَى مَحَلٍّ يَجُوزُ قَصْرُ الصَّلَاةِ فِيهِ لِلْمُسَافِرِ مِنْ أَهْلِ ذَلِكَ الْبَلَدِ,
وَالْمُرَادُ بِالْبَلَدِ مَحَلُّ الْوُجُوبِ كَالْقَرْيَةِ وَالْحِلَّةِ وَمَحَلِّ الْإِقَامَةِ لِذِي الْخِيَامِ وَالسَّفِينَةِ لِمَنْ فِيهَا, فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي ذَلِكَ الْمَحَلِّ مُسْتَحِقٌّ تَعَيَّنَ أَقْرَبُ مَحَلٍّ يُوجَدُ فِيهِ الْمُسْتَحِقُّ إلَيْهِ
Pengertian naqlu zakat : adalah memberikan zakat pada mustahiq yang tidak berada dalam tempat zakat di waktu wajib zakat, baik mustahiq itu dari penduduk asli tempat itu atau dari lainnya, baik malik memindah zakat dari tempat zakat atau mereka datang setelah waktu wajib zakat ke tempat zakat.
حاشية قليوبي ٣/ ٢٠٤
ﻗﻮﻟﻪ : (ﻣﻨﻊ ﻧﻘﻞ اﻟﺰﻛﺎﺓ) اﻟﻤﺮاﺩ ﺑﻨﻘﻠﻬﺎ ﺃﻥ ﻳﻌﻄﻰ ﻣﻨﻬﺎ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻲ ﻣﺤﻠﻬﺎ ﻭﻗﺖ اﻟﻮﺟﻮﺏ ﺳﻮاء ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﺤﻞ ﺃﻭ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻫﻢ، ﻭﺳﻮاء ﺃﺧﺮﺟﻬﺎ ﻋﻦ اﻟﻤﺤﻞ ﺃﻭ ﺟﺎءﻭا ﺑﻌﺪ ﻭﻗﺖ اﻟﻮﺟﻮﺏ ﺇﻟﻴﻪ
Pengertian tempat lain (mahall akhor) adalah suatu tempat yang diperbolehkan melakukan rukhshoh (Despensasi) bila sudah sampai pada tempat itu. Ini adalah pendapat Imam al-Syarqawi, Atas dasar ini tidak boleh(haram) naqlu zakat pada mustahiq yang berada di luar batas desa.
Imam Ibnu Hajar dalam Kitab At-Tuhfah mentarjih boleh naqlu zakat pada daerah lain yang mendekati balad mal atau balad orang mengeluarkan zakat fitrah sekiranya daerah lain itu menurut urf masih pantas dianggap satu balad dengan balad harta, atau baladul muzakki walaupun daerah lain itu sudah keluar dari tapal batas atau kerumunan pemukimannya.
اعانة الطالبين ١/٣٩٣
فحاصله أن يمتنع نقلها إلى مكان يجوز فيه القصر ويجوز إلى ما لا يجوز فيه القصر. إعانة الطالبين
حاشية الشرقاوي ج ١ ص ٣٩٣
ولا يجوز (للمالك) ولو بنائبه (نقلها) اي الزكاة (لبلد آخر) مثلا ولو دون مسافة القصر (مع وجود مستحقيها) او بعضه في محل الوجوب الخ
(قوله لبلد آخر) لو قال عن بلدها لكان اولى لانه يحرم نقلها خارج السور الى محل تقصر فيه الصلاة وان لم تصل الى البلد الآخر
تحفة المحتاج
(وَالْأَظْهَرُ) وَإِنْ نُقِلَ مُقَابِلُهُ عَنْ أَكْثَرِ الْعُلَمَاءِ وَانْتُصِرَ لَهُ (مَنْعُ نَقْلِ الزَّكَاةِ) لِغَيْرِ الْغَازِي عَلَى مَا مَرَّ فِيهِ عَنْ مَحَلِّ الْمُؤَدَّى عَنْهُ مِنْ الْفِطْرَةِ وَالْمَالِ الَّذِي وَجَبَتْ فِيهِ، وَهُوَ فِيهِ مَعَ وُجُودِ مُسْتَحِقٍّ بِهِ إلَى مَحَلٍّ آخَرَ بِهِ مُسْتَحِقٌّ لِتُصْرَفَ إلَيْهِ مَا لَمْ يَقْرَبْ مِنْهُ أَيْ: بِأَنْ نُسِبَ إلَيْهِ عُرْفًا بِحَيْثُ يُعَدُّ مَعَهُ بَلَدًا وَاحِدًا، وَإِنْ خَرَجَ عَنْ سُورِهِ وَعُمْرَانِهِ فِيمَا يَظْهَرُ
Pergi setelah mengeluarkan Fitrah Mu'ajjalah.
Jika seorang Muzakki mengeluarkan Zakat fitrah di tempat ia berdomisili (bali : misalnya) sebelum datang waktunya kewajiban zakat, (Tgl 25 misalnya) kemudian pada saat waktu wajibnya zakat tiba (yaitu magribnya malam lebaran) dia berada di daerah lain (Jawa : misalnya), maka terkait apakah zakat yg sdh di keluarkan di bali sdh mencukupi sebagai zakat atau tdk, maja masih terdapat hilaf, menurut AL - AQROB di nyatakan suduh mencukupi, dan tdk di perlukan mengeluarkan lagi.
Dan tentunya Hilaf tersebut jika masih mengacu pada pendapat yg mengatakan Haram Naqlu zakat.
حاشية الجمل
ﻭﻫﻞ ﻳﺠﺮﻱ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ اﻟﺒﺪﻥ ﻓﻲ اﻟﻔﻄﺮﺓ ﺣﺘﻰ ﻟﻮ ﻋﺠﻞ اﻟﻔﻄﺮﺓ ﺛﻢ ﻛﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﻮﺟﻮﺏ ﻓﻲ ﺑﻠﺪ ﺁﺧﺮ ﺃﺟﺰﺃ ﺃﻭ ﻻ ﻭﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ اﻹﺧﺮاﺝ ﺛﺎﻧﻴﺎ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻋﻨﺪ اﻟﻮﺟﻮﺏ ﺑﺒﻠﺪ ﺁﺧﺮ ﻓﻴﻪ ﻧﻈﺮ اﻩـ. ﺳﻢ ﻋﻠﻰ ﺣﺞ ﻭاﻷﻗﺮﺏ اﻷﻭﻝ ﻟﻠﻌﻠﺔ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﻛﻼﻡ اﻟﺸﺎﺭﺡ ﻓﺈﻥ ﻗﻀﻴﺘﻬﺎ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻓﺮﻕ ﺑﻴﻦ ﺯﻛﺎﺓ اﻟﻤﺎﻝ، ﻭاﻟﺒﺪﻥ اﻩـ. ﻋ ﺷ
الفقه الإسلامي وأدلته الجزء الثالث ص٢٠ ٣
وقال الحنابلة: المذهب أنه لا يجوز نقل الصدقة من بلد مال الزكاة إلى بلدمسافة القصر، أي يحرم نقلها إلى مسافة القصر، ولكن تجزئه. ويجوز نقلها لأقل من مسافة القصر من البلد الذي فيه المال. والمستحب تفرقة الصدقة في بلدها، ثم الأقرب فالأقرب من القرى والبلدان
Komentar
Posting Komentar