PANDUAN TAJHIZUL MAYYIT 6

SHOLAT JANAZAH

Syarat-syarat Sholat jenazah :
1. Mayyit telah selesai di mandikan dan harus suci dari najis baik tubuh,kafan atau tempatnya.
2. Orang yang mensholati mayyit telah memenuhi syarat syarat sahnya sholat.
3. Jika sholat di lakukan di luar masjid, maka jarak antara mayyit dan orang yang mensholati tidak melebihi 300 dziro`(+150 m).
4. Orang yang sholat derada dibelakang jenazah, namun apabila jenazahnya laki laki bagi imam atau orang yang sholat sendirian sebaiknya berdiri tepat di samping kepala mayyit, Sedangkan
5. apabila jenazahnya perempuan, bagi imam atau orang yang sholat sendirian sebaiknya berdiri tepat di samping pantat mayyit.
6. Tidak ada penghalang antara mayyit dan orang yang mensholati.
7. Orang yang sholat berada di dekat jenazah jika jenazahnya tidak goib.

Rukun - rukun sholat jenazah
1. Niat.
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Takbir empat kali dengan menghitung takbirotul Ihrom.
4. Membaca surat al fatihah.
5. Membaca Sholawat pada Nabi SAW setelah takbir kedua.
6. Mendoakan mayat setelah takbir ketiga.
7. alam.

Teknis pelaksanaan Sholat jenazah.

1. Takbirotul Ihrom di sertai dengan niat:
Ini contoh niat sholat untuk mayyit hadir :
اصلي على هذاالميت اربع تكبيرات فرض كفاية مأموما / اماما لله تعالى 
Artinya : saya niat solat atas mayyit ini empat takbiran fardu kifayah jadi makmum/imam karena Alloh ta`ala.

Ini contoh niat sholat untuk mayyit ghoib (tidak berada dalam dusun) :
اصلي على فلان الميت فرض كفاية اربع تكبيرات مأموما / اماما لله تعالى 
Artinya : saya niat solat atas fulan yang mati fardu kifayah, empat takbiran jadi makmum/imam karena Alloh ta`ala.

Atau dengan niat :
اصلي على من صلى عليه الامام فرض كفاية اربع تكبيرات مأموما / اماما لله تعالى 
Artinya: saya niat sholat atas mayyit yang di sholati imam fardlu kifayah, empat takbiran jadi makmum /imam karena Alloh ta`ala.

2. Membaca surat Al Fatihah.
3. Membaca takbir kedua,
4. Kemudian membaca Sholawat pada Nabi Muhammad SAW

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْت عَلَى سيدنا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْت عَلَى سيدنا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ 
5. Membaca takbir ketiga, Kemudian membaca do`a

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ ، وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ 
Kalau mayyitnya belum baligh, dan kedua orang tuanya masih hidup, maka do,anya

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِأَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيعًا، وَثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا، وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوبِهِمَا 

 Dan Jika kedua orang tuanya sudah meninggal maka lafadz وعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ di tiadakan.

Dan jika salah satu orang tuanya masih hidup, cara membacanya :

وعِظَةً وَاعْتِبَارًا لِلْحَيِّ مِنْهُمَا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ على قَلْبِ الْحَيِّ مِنْهُمَا 
 ket. Kitab Fatawi al kubro 2/3

6. Membaca takbir ke empat,dan di sunnahkan membaca do'a :

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ 
7. Membaca salam.
 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tatimmah :

Boleh sholat goib (mayyit yang berada diluar batas dusun orang yang mensholati) dengan syarat telah diyaqini atau di sangka kuat bahwa mayyit sudah di mandikan.

Menurut pendapat yang kuat, Tidak boleh sholat goib pada mayyit yang berada dalam dusunnya orang yang mensholati, kecuali apabila jaraknya jauh sehingga menimbulkan masyaqqot bila mendatangi tempat jenazah, dan apabila tidak menimbulkan masyaqqot jika mendatangi tempat jenazah, maka tidak boleh sholat goib walupun mayyit berada diluar batas dusun.

Sunnah barisan solat jenazah di jadikan tiga baris apa bila yang mensolati jenazah sampai enam orang atau lebih. adapun caranya :

Jika yang mensolati jenazah hanya enam (6) orang, maka teknis pengaturannya adalah satu orang berdampingan dengan imam, kemudian dua orang berdiri di belakang imam, kemudian dua orang lagi berdiri paling belakang.
ket. Kitab Nihayatul muhtaj 8/342

Jika yang mensolati jenazah hanya lima (5) orang, maka pengaturannya adalah satu orang maju menjadi imam, kemudian dua orang di belakang imam, kemudian dua orang lagi berdiri paling belakang. Ket. I`anah al tholibin 2/149

Jika yang mensolati jenazah hanya empat (4) orang, maka teknis pengaturannya adalah: 3 orang di belakang imam, atau dengan cara, yang satu berdampingan dengan imam yang dua orang di belakang imam.
Ket. Sulaiman al jamal 2/115

Jika yang mensolati jenazah hanya (3) tiga orang, maka teknis pengaturannya adalah, satu orang berdiri di belakang imam,kemudian satunya lagi berdiri di belakang makmum. Dan bisa juga dengan cara dua orang derdiri di belakang imam.
Ket. I`anah al tholibin 2/149

Hikmah

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Rodiallohu anhu, beliau berkata: Saya pernah mendengar Rosululloh SAW bersabda. Tidak ada orang islam laki-laki yang meninggal dunia kemudian jenazahnya di sholati 40 (empat puluh) orang laki-laki yang sama sekali tidak menyekutukan Alloh SWT. Kecuali empat puluh orang tersebut di izinkan oleh Alloh untuk memberikan syafaat kepada mayyit. HR,Imam Muslim
Ket.Al majmu` 5/215

وعن ابن عباس رضي الله عنهما قال " سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ما من رجل مسلم يموت فيقوم على جنازته اربعون رجلا لا يشركون بالله شيئا الا شفعهم الله فيه " رواه مسلم


Komentar

Postingan Populer