KHUTBAH IDUL FITRI
KHUTBAH 'IDUL FITRI 1439 H
(Dua Tujuan Utama Di Hari Raya)
*Asimun Ibnu Mas'ud*
Bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan limpahan nikmat kepada kita semua. Terutama nikmat Islam kesehatan dan kecukupan, tanpa tiga nikmat tersebut kita akan kesulitan melaksanakan amal ibadah.
*Ma'asyiral muslimin wal muslimat Rohimakumullah.*
*Pertama,* agar manusia bersyukur dan bertakbir memuji Allah Ta'ala atas segala nikmat yang telah diberikan selama bulan Ramadhan. Yang mana pada bulan puasa kita telah dimudahkan dalam melaksanakan ibadah puasa, mengamalkan shalat malam, membaca Al-Qur'an, berangkat shalat subuh lebih awal dan lain sebagainya.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
*Kedua,* agar umat Islam merayakan hari kemenangan ini dengan rasa bahagia dan senang, namun masih dalam batas-batas syariat Islam. Berpakaian sesuai syariat, berakhlak karimah dan tidak berlebihan dalam menghamburkan harta (mubadzir).
Allah Azza wa Jalla berfirman,
Itulah dua tujuan Allah menjadikan hari raya Idul Fitri untuk kaum muslimin. Jama'ah yang ada di sini wajib memperhatikan dan menjaganya supaya Idul Fitri kita lebih berkah berbuah pahala.
*Ma'asyiral mislimin wal muslimat Rahimakullah,*
Oleh sebab itu Ramadhan kemarin harus bisa memberi perubahan pada diri kita masing-masing ke arah yang lebih baik. Selalu istiqomah dalam beribadah dan tidak mengerjakan kemaksiatan selepas bulan Ramadhan.
Sungguh tidak ada yang tahu apakah kita masih bertemu dengan Ramadan Ramadan berikutnya. Sungguh kita juga tidak tahu apakah masih bisa sujud, ruku, menangis di malam malam bulan Ramadan.
Mari di hari kemenangan ini kita buka lembaran baru. Bersiap menghadapi tantangan baru yang akan hadir kembali. Sebab belenggu-belenggu setan telah terlepas. Membuat para pelaku maksiat kembali leluasa melancarkan godaan-godaannya. Jadilah muslim yang istiqamah.
Mendengar nasihat nabi tersebut, salah seorang wanita berdiri dengan kedua pipinya kehitaman dan bertanya, "Kenapa wahai Rasulullah?"
Maka nabi menjawab,
Untuk itu buat para wanita, janganlah mengingkari kebaikan suami, jangan pula mengeluh kepada suami, mengeluh tentang keadaan suami. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh dengan kesulitan.
Ingatlah suami kalian adalah surga atau neraka kalian. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
Apabila engkau mendapati suamimu ridho kepadamu dan melihat engkau sebagai istri yang sabar serta tabah dalam menjalani kehidupan dalam berkeluarga, maka sesungguhnya engkau sedang membuka pintu surga lebar lebar.
*Asimun Ibnu Mas'ud*
*أَلسَّلاَمَ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِِ وَبَرَكَاتُهَ*
اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرَا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرَا وَسُبْحَانِ للهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلا َ. اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
انَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.اُوْصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَاِيآيَ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ . اَمَا بَعْدُ
فقآَلَ اَللهُ تَعَآلَي فِى ا لْقُرْآنِ الْكَرِيم اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيِطآَنِ الرَّجِيم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: َيَآيُّهَا اّلَذِيْنَ أَمَنُوْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الّصِآَمُ كَماَ كُتِبَ عَلَي الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (اَلْبَقَرَةُ : ١٨٣)
قال الله تعالى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
*Ma'asyiral muslimin wal muslimat Rohimakumullah.*
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
Hari ini jutaan umat muslim di berbagai belahan dunia tengah bergembira mengumandangkan Takbir, Tahmid dan Tahlil sebagai wujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka bergembira menyambut datangnya hari kemenangan. Namun ketahuilah Allah tidak menjadikan hari raya besar ini kecuali dua tujuan yang agung.
*Pertama,* agar manusia bersyukur dan bertakbir memuji Allah Ta'ala atas segala nikmat yang telah diberikan selama bulan Ramadhan. Yang mana pada bulan puasa kita telah dimudahkan dalam melaksanakan ibadah puasa, mengamalkan shalat malam, membaca Al-Qur'an, berangkat shalat subuh lebih awal dan lain sebagainya.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185)
*Kedua,* agar umat Islam merayakan hari kemenangan ini dengan rasa bahagia dan senang, namun masih dalam batas-batas syariat Islam. Berpakaian sesuai syariat, berakhlak karimah dan tidak berlebihan dalam menghamburkan harta (mubadzir).
Allah Azza wa Jalla berfirman,
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-‘Araf: 31).
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus" (QS. Al Maidah: 77)
Itulah dua tujuan Allah menjadikan hari raya Idul Fitri untuk kaum muslimin. Jama'ah yang ada di sini wajib memperhatikan dan menjaganya supaya Idul Fitri kita lebih berkah berbuah pahala.
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
Sungguh bulan Ramadhan adalah musim yang sangat agung untuk membiasakan diri dalam ketaatan dan berlomba lomba dalam kebaikan. Akan tetapi sekarang Ramadhan telah meninggalkan kita dan ia akan menjadi saksi di hadapan Allah Ta'ala atas segala yang telah kita lakukan di bulan tersebut. Tidak ada yang tersisa sedikitpun dari bulan Ramadan kecuali catatan amal yang akan diperlihatkan pada hari kiamat nanti.
Ibarat seorang pedagang yang telah menyelesaikan perniagaannya, dia akan menghitung berapa keuntungan dan kerugian yang ia dapatkan. Begitu pula dengan kita hari ini, setelah menyelesaikan rutinitas ibadah puasa kini saatnya bermuhasabah dan merenung apakah amalan kita di bulan puasa diterima Allah atau tidak.
Ibarat seorang pedagang yang telah menyelesaikan perniagaannya, dia akan menghitung berapa keuntungan dan kerugian yang ia dapatkan. Begitu pula dengan kita hari ini, setelah menyelesaikan rutinitas ibadah puasa kini saatnya bermuhasabah dan merenung apakah amalan kita di bulan puasa diterima Allah atau tidak.
*Ma'asyiral mislimin wal muslimat Rahimakullah,*
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
Ketahuilah bahwa diterima atau tidaknya suatu amalan ditandai oleh amal shalih yang berkelanjutan. Ada sebuah ungkapan yang disampaikan oleh para ulama seperti Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Qur'an Al-Azhim di tafsir surat Al-Lail, diungkapkan juga oleh Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Lathaif Al Ma'arif,
إِنَّ مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةَ بَعْدَهَا، وَإِنَّ مِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ بَعْدَهَا
"Sesungguhnya diantara balasan amalan kebaikan adanya kebaikan selanjutnya dan diantara balasan amalan keburukan adanya amalan kejelekan setelahnya."
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
*Jama'ah halat 'Id Rahimakumullah...*
Sungguh kerugian besar jika amal ibadah kita tidak diterima, dosa dosa tidak diampuni tapi ternyata bulan depan tidak bisa menjumpai bulan puasa lagi. Inilah yang membuat para ulama khawatir. Kebanyakan mereka selalu mengungkapkan rasa khawatir dan sedih saat berpisah dengan bulan Ramadhan.
Salah satunya Ibnu Rajab rahimahullah beliau mengatakan,
Sungguh kerugian besar jika amal ibadah kita tidak diterima, dosa dosa tidak diampuni tapi ternyata bulan depan tidak bisa menjumpai bulan puasa lagi. Inilah yang membuat para ulama khawatir. Kebanyakan mereka selalu mengungkapkan rasa khawatir dan sedih saat berpisah dengan bulan Ramadhan.
Salah satunya Ibnu Rajab rahimahullah beliau mengatakan,
كَيْفَ لاَ تَجْرِى لِلْمُؤْمِنِ عَلَى فِرَاقِهِ دُمُوْع وَ هُوَ لاَ يَدْرِي هَلْ بَقِيَ لَهُ فِي عُمْرِهِ إِلَيْهِ رُجُوْع
"Bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak berlinang kala berpisah dengan bulan Ramadhan. Sementara dia tidak mengetahui tersisa dari umurnya untuk kembali bertemu dengannya."
Berkata juga sebagian ulama salaf lainnya :
Berkata juga sebagian ulama salaf lainnya :
لَوۡ أَعۡلَمُ اَنَّ اللّهَ تَقَبَّل مِنِّيۡ مِثۡقَالَ حَبَّةٍ مِنۡ خَرۡدَلٍ لَتَمَنَّيۡتُ المَوۡت
"Seandainya aku tahu bahwa Allah menerima amalanku walau seberat biji khordzal (biji yg sangat kecil seperti biji sawi), pasti aku akan berangan kematian"
Oleh sebab itu Ramadhan kemarin harus bisa memberi perubahan pada diri kita masing-masing ke arah yang lebih baik. Selalu istiqomah dalam beribadah dan tidak mengerjakan kemaksiatan selepas bulan Ramadhan.
Sungguh tidak ada yang tahu apakah kita masih bertemu dengan Ramadan Ramadan berikutnya. Sungguh kita juga tidak tahu apakah masih bisa sujud, ruku, menangis di malam malam bulan Ramadan.
Mari di hari kemenangan ini kita buka lembaran baru. Bersiap menghadapi tantangan baru yang akan hadir kembali. Sebab belenggu-belenggu setan telah terlepas. Membuat para pelaku maksiat kembali leluasa melancarkan godaan-godaannya. Jadilah muslim yang istiqamah.
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
Kepada para ibu-ibu sekalian, ketahuilah saat khutbah 'Id, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan nasehat khusus untuk para wanita. Di dalam hadits sahabat Jabir bin Abdullah rdhiyallahu 'anhu, diceritakan Nabi mendekat ke arah jama'ah wanita. Kemudian beliau menasehati dan mengingatkan wanita seraya bersabda,
تَصَدَّقْنَ فَإِنَّ أَكْثَرَكُنَّ حَطَبُ جَهَنَّم
"Hendaknya kalian (para wanita) bersedekah, sesungguhnya kalian adalah mayoritas bahan bakar (penghuni) neraka Jahannam"
Mendengar nasihat nabi tersebut, salah seorang wanita berdiri dengan kedua pipinya kehitaman dan bertanya, "Kenapa wahai Rasulullah?"
Maka nabi menjawab,
لِأَنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ الشَّكَاةَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْر
"Karena kalian sering mengeluh dan banyak mengingkari kebaikan suami". [HR. Muslim: 885]
Untuk itu buat para wanita, janganlah mengingkari kebaikan suami, jangan pula mengeluh kepada suami, mengeluh tentang keadaan suami. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh dengan kesulitan.
Ingatlah suami kalian adalah surga atau neraka kalian. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ أَوْ نَارُكِ
"Sesungguhnya suamimu adalah Surgamu atau Nerakamu" (HR. Ahmad)
Apabila engkau mendapati suamimu ridho kepadamu dan melihat engkau sebagai istri yang sabar serta tabah dalam menjalani kehidupan dalam berkeluarga, maka sesungguhnya engkau sedang membuka pintu surga lebar lebar.
*اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. وَللهِ الْحَمْدُ.*
Sebelum kami akhiri kembali mengingatkan agar meluruskan niat dalam berhari raya. Perbanyak syukur, tahmid, takbir dan jangan melampaui batas. Berpakaian syari dan berakhlak mulia.
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Pendengaran, penglihatan dan semua anggota badan akan dimintai pertanggungjawaban" (QS. Al-I
*Khutbah Kedua*
جعلنا الله من المؤمنين الفائزين وادخلنا فى زمرة عباده الصالحين
اعوذ باالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.
بارك الله لى ولكم فى القرن العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكرالحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هوالسميع العليم
اقول قولي هذا واستغفرالله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فااستغفروه انه هوالغفورالرحيم
اَلله ُ اَكْبَرُ اَلله اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرَا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرَا وَسُبْحَانِ للهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلا َ. اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْد ؛ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. والحمد لله رب العالمين.
Komentar
Posting Komentar