Mengangkat kedua kaki pada saat sujud

Deskripsi Masalah

Sebagaimana maklum dalam sebagian kitab-kitab fiqh bahwa gerakan kaki pada saat shalat, mengangkat dan meletakkan kembali dihitung dua gerakan. Sehingga kalau kedua kaki diangkat bersamaan atau bergantian yang berurutan maka dihitung 4 gerakan yang dapat membatalkan shalat. Hal ini berbeda dengan gerakan tangan yang setiap gerakan dan kembali pada posisi semula dihitung satu gerakan.
Dalam praktik sehari-hari banyak ditemukan orang shalat pada saat sujud kedua kakinya diangkat bersamaan atau bergantian yang berurutan dengan tujuan meletakkan telapak jari kaki sebagai syarat sahnya sujud walaupun sebenarnya bisa dilakukan tanpa harus mengangkat kedua kaki. Hal ini menimbulkan polemik di masyarakat. Dalam shalat berjamaah ada makmum yang memilih mufaraqah karena menganggap imam batal dan ada yang tidak mempermasalahkannya.

Pertanyaan:

Apakah mengangkat kedua kaki pada saat sujud seperti deskripsi di atas dapat membatalkan shalat sebagaimana pada saat mushalli berdiri?

Jawaban

Mengangkat kedua kaki pada saat sujud, baik secara bersamaan atau bergantian yang berurutan tidak dapat membatalkan shalat karena hal tersebut merupakan gerakan yang dilakukan agar bisa melakukan atau menyempurnakan suatu amalan di dalam shalat (mathlubah).

Catatan mushahhih:
Gerakan kaki pada waktu shalat, mengangkat dan meletakkannya kembali terjadi khilafiyyah ulama:
- menurut qaul mu’tamad dihitung satu gerakan.
- menurut maqabilul mu’tamad dihitung dua gerakan

Dasar pengambilan hukum:

1. إعانة الطالبين، جـ1 صـ 214
ورأيت في فتاوي الشارح ما نصه: قد صرحوا بأن تصفيق المرأة في الصلاة، ودفع المصلي للمار بين يديه، لا يجوز أن يكون بثلاث مرات متواليات - مع كونهما مندوبين - فيؤخذ منه البطلان فيما لو تحرك حركتين في الصلاة ثم عقبهما بحركة أخرى مسنونة. وهو ظاهر لان الثلاث لا تغتفر في الصلاة لنسيان ونحوه مع العذر، فأولى في هذه الصورة. إلى آخر ما في فتاويه. وفيه من الحرج ما لا يخفى. لكن اغتفر الجمال الرملي توالي التصفيق والرفع في صلاة العيد، وهذا يقتضي أن الحركة المطلوبة لا تعد في المبطل. ونقل عن أبي مخرمة ما يوافقه.

2. إعانة الطالبين، جـ1 صـ 215
والذي اعتمده ابن حجر في شرحي الارشاد وشرح بافضل أن نقل الرجل الاخرى إلى محاذاة الاولى مع التوالي ليس خطوة ثانية، بل هو مع النقل الاول خطوة واحدة، وإن لم يكن إلى محاذاة الاول أو كان ولكن ليس على التوالي فخطوة ثانية. واختلف أيضا فيما لو رفع الرجل لجهة العلو ثم لجهة السفل، فقيل: يعد ذلك خطوة واحدة. قال البجيرمي: وهو المعتمد. وقال سم: ينبغي أن يعد ذلكخطوتين


Komentar

Postingan Populer